Selasa, 06 Desember 2011

PENGAWASAN PADA SAAT PEREKAMAN DATA

1. Control total, batch control total.
Control total sudah lazim digunakan untuk data yang mengandung nilai nominal pada suatu kolom tertentu. Namun penggunaan batch control total justru sering diabaikan dalam suatu CBIS sehingga mengakibatkan kesalahan yang tidak perlu. Seyogyanya metoda ini tetap dijalankan, mengingat bahwa metoda ini sangat ekonomis dan praktis. 

2. Self checking digit
Pada saat perekaman data, sering terjadi kesalahan-kesalahan transkripsi, yaitu terlewatkan satu digit, kesalahan menekan tombol angka yang letaknya berdekatan, salah membaca teks seperti misalnya angka 1 terbaca sebagai angka 7, dlsb. Kesalahan transposisi juga sering terjadi, yaitu pertukaran tempat digit-digit dalam suatu nilai, misalnya 73267 dengan 72367, 458437 dengan 548347, dlsb. Jika kesalahan ini terjadi pada nilai nominal, dapat dicegah dengan control total. Namun apabila kesalahan semacam ini terjadi pada kode-kode identifikasi, maka penggunaan control total kurang efisien. Self cheking digit adalah suatu tambahan digit, umumnya hanya satu, yang ditempatkan pada data asli sehingga merupakan sebagai satu kesatuan kode, yang merupakan kontrol dari pada nilai data asli tersebut. Metoda ini sudah banyak diterapkan pada berbagai aplikasi. Metoda ini menekan kesalahan-kesalahan transkripsi, transposisi, double transposisi, dan kesalahan lain sampai dengan diatas 99 %. 

3. Range check (pemeriksaan batas harga), table look-up (pemeriksaan table harga), format check, dan lain-lain validation check.
Beberapa bentuk check dapat diterapkan secara ekonomis dengan menggunakan komputer, dibandingkan dengan cara manual. Kebiasaan cara manual sering mengabaikan kelebihan yang ada pada sarana komputer, sehingga tidak dimanfaatkan secara maksimal. 
4. Visual Verify
Cara ini yang paling umum digunakan, yaitu dengan jalan mencetak daftar transaksi kedalam media cetak, dan kemudian membandingkannya secara visual dengan dokumen aslinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar